Kacang Ijonya Mang

Entah mengapa dua hari yang lalu saya membuat bubur. 😡 Kalian pasti sudah tahu bahwa saya paling anti dengan yang namanya bubur, bagi yang belum tahu pura-pura tahu aja lah. 😆 Makanan yang satu ini membuat saya langsung eneg sampai mual pengen muntah. Oh, itu mungkin karena sugesti yang telah terbangun di dalam otak saya karena penampilannya itu. Huhuhu,,,

Lalu jika memang demikian mengapa masih juga nekat membuat bubur? Ini berbeda, kali ini saya membuat kolor ijo, maaf maksud saya bubur kacang ijo. 😳

Kalau ngomongin mengenai bubur kacang ijo, saya sudah berpengalaman membuatnya beberapa kali loh. Kalau tidak salah ingat sih 2 kali atau mungkin lebih, tapi semuanya GAGAL. :mrgreen: Kacang ijonya masih keras, lalu santannya jadi minyak. Yah, kata orang sih kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda (ngeles 😳 ).

Langkah pertama yang saya lakukan untuk misi ini adalah membeli bahan-bahan. Untungnya semua bahan yang dibutuhkan tersedia di supermarket, kolor ijo, tuh kan salah lagi, kajang ijo, gula jawa, santan dan kayu manis. Nambahin jahe, enggak lah, ntar jadi aneh.

Untuk menghindari keberhasilan yang tertunda lagi maka saya menanyakan resep bubur kacang ijo pada om gugel. :mrgreen:

MISI DIMULAI!

pertama, masak kacang ijo sebanyak 300 g dengan air 2.5 liter. Karena tidak ada takaran berat dan volume, maka kacang ijonya ku kira-kirain saja. Di bungkusan kacang ijo tertulis 500 g, saya keluarkan sebanyak 3/5 isinya (cerdas kan 😳 ,, ngarep). Sekarang masalah airnya, 2.5 liter. Hmm, ini juga pakai perasaan loh, menggunakan gelas yang kira-kira isinya 350 ml. Tapi setelah enam gelas, pancinya sudah penuh. 😡 Ya sudahlah, nanti ditambahin saja.

Kedua, cairkan 500 g gula jawa kedalam 250 ml air. Sial, gula jawa yang ku beli hanya 400 g isi enam biji, tapi di kulkas masih ada 1 biji sisa puasa kemarin. Biarlah. Gula jawanya saya hancurin terus dimasak pakai panci. Gula jawanya aku cicipin, enak juga. Pas nyicipin yang sisa puasa kemarin, rasanya asem, sepertinya sudah terfermentasi, mana sudah dicampur lagi. Huhuhu…

Ketiga, masukkan gula jawa cair ke dalam kacang ijo yang telah merekah. Kacang ijo yang ku masak nyaris gosong. Huh, ini gara-gara mati lampu. Untung saja saya sigap. Ku tambahkan air lagi, terus ku biarkan mendidih, setelah itu gula jawanya ku campurkan beserta kayu manisnya. Huaaaaaa, pancinya hampir penuh. Terpaksa buburnya ku bagi dalam dua panci.

Keempat, masukkan santan sebanyak 500 ml, diaduk-aduk dan masak hingga mendidih. Halah, salah lagi. Santan yang saya beli hanya 400 ml. Ini gegara gak konsultasi dulu sama om gugel. 😳 Cuek saja lah, yang penting santannya ada.

MISI SELESAI!

Hmm, kenapa? Apa kalian pikir masakan ku gak enak lagi? Huffft, iya sih, pas saya cicipin rasanya aneh gitu. KEMANISAAAAN. Om gugel gimana sih, katanya gula jawanya 500 g, lah saya buatnya kurang dari itu kok. Huhuhu… Tak apalah, kali ini kacang ijonya gak keras dan santannya gak pecah jadi minyak. Berhasil berhasil berhasil, Horeeee. :mrgreen:

Hohoho,,, Dreams come true – Hey, boys and girls,,, Don’t give up babe, you know?,,, uh uh Dreams come true yeah,,,

Pos ini dipublikasikan di Lagi Dudul dan tag , , , , . Tandai permalink.

Satu Balasan ke Kacang Ijonya Mang

  1. tika2 berkata:

    dacar koki dudul

Tinggalkan komentar