Hari Ini Saya Berbuat Curang

Hari ini saya berbuat curang. Tapi sebenarnya itu bukan keinginanku. Ini beneran loh. 😦 Semua tanpa rencana. Rasanya sangat tidak mengenakkan, berbuat curang.

Kemarin, saat saya berada dalam antrian pembayaran spp, seorang pengantri di depanku meminta temannya yang datang terlambat untuk menitipkan pembayaran miliknya kepadanya. Sebenarnya temannya itu lebih memilih untuk mengantri, namun kata pengantri di depanku itu tidak mengapa. 😡

Ada perasaan kesal juga sih melihat peristiwa itu, karena hampir di setiap antrianku terus menerus menyaksikan peristiwa seperti itu. Setiap kali mengantri, ada saja orang yang berbuat demikian. Belum lagi kesalahan mengisi form yang dibuatnya, membuat antrianku menjadi lebih lama. 😡 Apa boleh buat, hanya mampu mengelus dada.

Hari ini adalah waktu registrasi ulang di kampus. Sesuai jadwal, aku harus registrasi hari ini. Saya merencanakan berangkat menuju kampus sekitar pukul sembilan lebih, paling tidak aku akan tiba di kampus sekitar pukul sepuluh.

Namun, saat waktu masih menunjukkan pukul delapan lewat lima puluh menit, selepas mandi, hapeku berdering. Temanku menelepon. Ia menanyakan kepadaku tentang registrasi hari ini. “Apakah saya akan datang?”, tanyanya. Tentu saja saya akan datang.

Temanku berinisiatif mengambilkan nomor antrian untukku. Akan ada banyak mahasiswa yang harusnya registrasi hari ini, sehingga datang terlambat membuatnya mendapatkan pelayanan belakangan. Aku pun mengiyakannya, sekedar untuk menghargai usahanya itu.

Di kampus, ia menyerahkan nomor antrian itu kepadaku. Ia sendiri telah mengantri sebelumnya dan telah melakukan registrasi. Setelah menyerahkan nomor antrian itu, ia pun pergi untuk mengerjakan beberapa urusannya.

Ketika menunggu panggilan, ada perasaan tidak nyaman, saat menyaksikan orang lain yang baru datang mengambil nomor antrian. Belum lagi jika mengingat peristiwa yang ku alami kemarin. Tapi apa boleh buat, nomor antrian tersebut harus dikembalikan kepada petugas karena akan dipakai kembali (buat alasan hari ini saja ). Jadi saya meneruskan antrian dengan nomor tersebut .

Untung antriannya tidak berjejer dalam satu barisan ke arah belakang. Jadi saat mengantri tidak ketahuan kalau saya datangnya telat. Jangan ditiru yah .